Hikmah di Balik Larangan Memutus Silaturahmi-Lembar Islam
Salah satu ajaran penting yang ditekankan adalah menjaga silaturahmi. Memutuskan silaturahmi merupakan perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah SWT, sebagaimana dijelaskan dalam berbagai ayat Al-Quran dan hadits. Larangan ini bukan sekadar aturan sosial, melainkan mengandung hikmah yang sangat dalam dan berdampak luas bagi kehidupan individu maupun masyarakat. Memahami hikmah di balik larangan ini akan membawa kita pada pemahaman yang lebih komprehensif tentang ajaran Islam dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Silaturahmi: Jembatan Menuju Ridha Allah SWT
Silaturahmi, secara bahasa, berarti menghubungkan atau menyambung. Dalam konteks Islam, silaturahmi berarti menjaga dan mempererat hubungan kekeluargaan dan persaudaraan. Ini bukan hanya sekadar kunjungan atau komunikasi biasa, melainkan sebuah ikatan spiritual yang dipenuhi dengan kasih sayang, saling menghargai, dan tolong-menolong. Allah SWT sangat menyukai hamba-Nya yang senantiasa menjaga silaturahmi, dan Dia menjanjikan pahala yang berlimpah bagi mereka yang melakukannya. Sebaliknya, memutus silaturahmi merupakan perbuatan yang sangat dimurkai Allah SWT dan dapat menyebabkan berbagai kerugian baik di dunia maupun di akhirat.
Banyak ayat Al-Quran yang menekankan pentingnya silaturahmi. Salah satu contohnya adalah firman Allah SWT dalam surat An-Nisa ayat 1: "Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." Ayat ini mengaitkan silaturahmi dengan ketakwaan kepada Allah SWT, menunjukkan betapa pentingnya menjaga hubungan baik ini dalam kerangka keimanan.
Hadits Nabi Muhammad SAW juga banyak menjelaskan tentang keutamaan silaturahmi dan bahaya memutuskannya. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung silaturahmi." (HR. Bukhari dan Muslim). Hadits ini menunjukkan bahwa menjaga silaturahmi bukan hanya berdampak pada hubungan sosial, tetapi juga pada keberkahan hidup di dunia, seperti keluasan rezeki dan panjang umur. Lebih lanjut, baca selengkapnya tentang hadits-hadits tentang silaturahmi di sini: hikmah-me.blogspot.com/hadits-silaturahmi
Hikmah Membangun Silaturahmi yang Kuat:
Manfaat menjaga silaturahmi sangatlah banyak dan mencakup berbagai aspek kehidupan. Berikut beberapa hikmah di balik larangan memutus silaturahmi:
Mendapatkan Ridha Allah SWT: Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, menjaga silaturahmi merupakan salah satu cara untuk mendapatkan ridha Allah SWT. Allah SWT mencintai hamba-Nya yang senantiasa menyambung tali persaudaraan dan mempererat hubungan kekeluargaan.
Meningkatkan Kebahagiaan: Hubungan yang harmonis dengan keluarga dan kerabat akan menciptakan suasana yang penuh kasih sayang dan kebahagiaan. Saling mendukung dan berbagi cerita akan memperkuat ikatan dan memberikan rasa nyaman serta ketenangan batin.
Menambah Rezeki dan Panjang Umur: Seperti yang dijanjikan dalam hadits Nabi SAW, menjaga silaturahmi dapat memperluas rezeki dan memanjangkan umur. Ini menunjukkan bahwa hubungan sosial yang baik memiliki dampak positif terhadap kehidupan duniawi.
Memperkuat Ukhuwah Islamiyah: Silaturahmi merupakan salah satu pilar penting dalam membangun ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan dalam Islam. Dengan menjaga hubungan baik dengan sesama muslim, kita dapat menciptakan masyarakat yang rukun, damai, dan saling membantu.
Menghindari Permusuhan dan Perselisihan: Memutuskan silaturahmi seringkali menjadi pemicu permusuhan dan perselisihan. Dengan menjaga hubungan baik, kita dapat mencegah terjadinya konflik dan menjaga keharmonisan dalam keluarga dan masyarakat.
Mendapatkan Doa dan Dukungan: Keluarga dan kerabat merupakan orang-orang terdekat yang senantiasa memberikan doa dan dukungan dalam kehidupan kita. Dengan menjaga silaturahmi, kita akan mendapatkan kekuatan dan semangat dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
Menciptakan Lingkungan Sosial yang Positif: Silaturahmi yang kuat akan menciptakan lingkungan sosial yang positif dan saling mendukung. Ini akan berdampak pada terciptanya masyarakat yang lebih baik dan maju.
Menjaga Nama Baik Keluarga: Menjaga silaturahmi akan membantu menjaga nama baik keluarga dan menghindari fitnah atau gosip yang tidak baik.
Mempelajari Nilai-nilai Kehidupan: Interaksi dengan keluarga dan kerabat dapat memberikan kesempatan untuk mempelajari nilai-nilai kehidupan yang positif, seperti kesabaran, keikhlasan, dan pengorbanan.
Menjadi Teladan bagi Generasi Muda: Menjaga silaturahmi merupakan contoh yang baik bagi generasi muda untuk meneladani dan meneruskan tradisi baik ini. Lebih detail tentang manfaat silaturahmi bagi generasi muda bisa dibaca di sini: hikmah-me.blogspot.com/manfaat-silaturahmi-generasi-muda
Hikmah Memutuskan Silaturahmi:
Sebaliknya, memutus silaturahmi akan membawa berbagai kerugian dan dampak negatif, baik di dunia maupun di akhirat. Beberapa dampak negatif tersebut antara lain:
Murka Allah SWT: Memutus silaturahmi merupakan perbuatan yang sangat dimurkai Allah SWT dan dapat menyebabkan dosa besar.
Menutup Pintu Rezeki: Memutus silaturahmi dapat menyebabkan terhambatnya rezeki dan keberkahan hidup.
Memperpendek Umur: Sebaliknya dari manfaat menjaga silaturahmi, memutusnya dapat memperpendek umur.
Menimbulkan Permusuhan dan Perselisihan: Putusnya silaturahmi seringkali menjadi awal dari perselisihan dan permusuhan yang berkepanjangan.
Merusak Hubungan Sosial: Memutus silaturahmi akan merusak hubungan sosial dan menciptakan lingkungan yang tidak harmonis.
Menghancurkan Keharmonisan Keluarga: Putusnya silaturahmi dalam keluarga dapat menghancurkan keharmonisan dan menciptakan perpecahan.
Menurunkan Kualitas Kehidupan: Kehidupan akan terasa lebih berat dan penuh tekanan tanpa adanya dukungan dari keluarga dan kerabat.
Kesimpulan:
Menjaga silaturahmi merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Larangan memutus silaturahmi mengandung hikmah yang sangat dalam dan berdampak luas bagi kehidupan individu maupun masyarakat. Dengan memahami hikmah di balik larangan ini, kita akan lebih termotivasi untuk senantiasa menjaga dan mempererat hubungan baik dengan keluarga dan kerabat, sehingga kita dapat meraih ridha Allah SWT dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Marilah kita senantiasa berikhtiar untuk menyambung silaturahmi, dan temukan tips praktis untuk menjaga silaturahmi di sini: hikmah-me.blogspot.com/tips-jaga-silaturahmi sebelum terlambat dan menyesal di kemudian hari. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan dan hidayah untuk senantiasa menjaga silaturahmi.